MELIHAT DARI DIMENSI YANG BERBEDA

Minggu, 16 Januari 2011

Hantu Castil Colin



“Nek,” panggil Peter saat neneknya menidurkannya. 
“Cerita tentang hantu, dong, Nek! Tapi ceritanya yang bagus ya!” 
“Beres!” jawab Nenek, lalu memulai ceritanya…
Zaman dahulu, ada hantu yang bernama Antoni Aplebi. Ia tinggal di Kastil Codlin. Antoni sangat suka berdiri di tangga kastil yang melingkar.
Namun, Antoni selalu khawatir bila berpapasan dengan manusia. Sebab mereka pasti ribut bila melihatnya. Ada yang berteriak sambil lari ketakutan.
Bahkan ada yang sampai jatuh pingsan menggelinding di tangga. Tak ada satu pun yang mau bersahabat dengannya sejak kematiannya tahun 1588.
Tahun terus berlalu, zaman pun berganti. Salah satu keturunan Antoni memperbaiki kastil itu. Lalu menjadikannya hotel. Banyak orang menginap di sana. Namun banyak juga yang lari ketakutan.
Karena Antoni masih sering menampakkan diri di anak tangga. Lengkap dengan kostumnya yang seperti Robin Hood. Sebilah pedang tersandang di pinggangnya.
Umur Antoni sudah lebih dari empat abad. Peristiwa kematiannya tak mungkin dilupakan. Waktu itu, Antoni menemani Ratu Lisa berkunjung ke kota Tilburry.
Ketika hendak turun kapal, ada genangan air kotor di tanah. Ratu Lisa menghentikan jalannya,
“Lepaskan jubahmu, Antoni. Letakkan di atas genangan itu! Iih, aku tak mau genangan air itu mengotori kaki indahku!”
“Tapi Ratu… ini jubah baruku. Nanti kotor!” tolak Antoni. Ratu menjadi murka. Antoni lalu dipenjara. Tak lama kemudian ia mati karena sakit hati.
Sejak itu, arwahnya gentayangan di Kastil Codlin. Di tahun 1930, Antoni semakin sering menampakkan diri. Ia suka sekali berkaca di cermin besar Hotel Kastil Codlin.
“Wow, betapa gagah tampangku,” Antoni memuji diri sendiri di depan kaca. Kemudian ia memutar badannya ke kiri dan ke kanan.
Tanpa disadarinya, seorang gadis kecil telah berdiri di sisinya. Ia memakai piyama merah jambu.
“Hai,” sapa gadis itu ramah. ”Siapa Anda?”
Antoni sangat terkejut! Belum pernah ada manusia yang mau menegurnya!
“Nama saya… ehm… Antoni Aplebi,” jawabnya gelagapan.
“Dan siapa namamu gadis kecil?" tanya Antoni ramah.
“Saya Lisi,” jawab gadis kecil itu, “Panggilan sayang dari nama saya, Lisa.”
Nama itu lagi, pikir Antoni. Ia teringat nama ratu yang menghukumnya dulu. Namun gadis ini ramah sekali, pikir Antoni lagi.
“Kenapa malam-malam begini kamu berkeliaran?”
“Kamar hotel ini panas sekali,” jawab Lisi, “Aku tak bisa tidur. Dan Paman sendiri mengapa berkeliaran?”
“Oh, aku memang tak pernah tidur. Aku hantu.”
“Oh ya? Kalau begitu, sudah berapa lama Paman wafat?” tanggap Lisi.
“Empat abad lebih lima tahun.”
“Oo… itu sebabnya Paman memakai kostum kuno seperti cerita Robin Hood, ya?” ujar Lisi tanpa takut sedikitpun.
“Ya.”
“Apa Paman bisa menghilang dan muncul lagi?” uji Lisi.
Ya ampun anak ini, pikir Antoni. Kalau aku menghilang, pasti ia berteriak ketakutan.
Padahal aku sangat suka padanya. Kalau ia juga suka padaku, maka aku bisa meninggalkan dunia ini dengan tenang. Dan tidak lagi berjalan di anak tangga yang membuat orang ketakutan.
“Anak manis,” ujar Antoni kemudian,
” Kalau aku menghilang, berjanjilah kau tak akan lari ketakutan!”
“Ya,” jawab Lisi, “Paman tak usah khawatir.”
Antoni lalu menghilang. Kemudian muncul lagi. Ia juga mencoba menghilangkan setengah badannya. Menyaksikan ini semua, gadis kecil berpiyama merah jambu itu bertepuk tangan girang.
“Paman benar-benar luar biasa! Paman hebat!” pujinya. Antoni bahagia mendengarnya, sampai tak bisa berkata-kata.
“Paman Antoni! Paman benar-benar hantu termanis di dunia!” lanjut gadis cilik itu lalu berjinjit ingin mencium pipi Antoni. Antoni segera menunduk, dan...
“Cup!”
Seketika hantu Hotel Kastil Codlin itu menghilang. Lisi melihat sekelilingnya. Namun hantu itu tidak ada. Akhirnya Lisi kembali ke kamar.
“Ceritanya sudah selesai, Nek?”
“Ya! Karena sejak itu tak ada lagi yang pernah melihat hantu di Hotel Kastil Codlin. Hantu Antoni telah mendapatkan kedamaian dari Lisi yang ramah.”
Si kecil Peter manggut-manggut.  “Nek! Nama Nenek kan Lisa, ya?” tanya Peter lalu menguap.
“Ya, cucuku. Tapi waktu kecil, Nenek biasa dipanggil dengan nama Lisi," jawab Nenek. Namun, saat itu Peter sudah tertidur.

The Ghost At Codlin Castle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar